puncak aktifitas dari matahari di perkirakan 2013(badai matahari)

Senin, 14 Februari 2011

KONSELING BEHAVIOR

  1. Teori Kepribadian
  1. Teori Belajar Klasik
Perilaku manusia merupakan fungsi dari stimulus. Eksperimen yang dilakukan Pavlop terhadap anjing telah menunjukan bahwa perilaku belajar terjadi karena adanya asosiasi antara perilaku dengan lingkungannya. Belajar dengan asosiasi ini biasanya disebut classical conditioning. Atas dasar ini menurut Pavlop terdapat du hal penting yang perlu memperoleh perhatian, yaitu (1) organisme selalu berinteraksi dengan lingkungan, dan (2) dalam interaksi itu organisme dilengkapi dengan refleks.
  1. Teori Belajar Perilaku Operan
Belajra perilaku operan dikemukakan oleh Skinner. Menurut Skinner, perilaku individu terbentuk atau dupertahankan sangat ditentukan oleh konsekuensi yang menyertainya. Skinner melakukan penelitian terhadap tikus. Atas prinsip belajar perilaku operan dapat dipahami bahwa perilaku deskruktif dapat terjadi dan dipertahankan oleh individu diantaranya karena mmeperoleh ganjaran dari lingkungannya.
  1. Teori Belajar dengan Mencontoh
Teori lain yang merupakan pengembangan dari teori behavioral adalah teori belajar dengan mencontoh yang dikemukakan oleh Bandura. Menurut Bandura perilaku dapat terbentuk melalui observasi model secara langsung yang disebut dengan imitasi dan melalui pengamatan tidak langsung yang disebut dengan vicarious conditioning.   
  1. Perilaku Bermasalah
Perilaku yang bermasalah dalam pandangan behavioris dapat dimaknakan sebagai perilaku atau kebiasaan-kebiasaan negative atau perilaku yang tidak tepat, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
  1. Tujuan Konseling
Krumboltz (Pietrofesa dkk, 1978) menegaskan tiga criteria tujuan konseling, yaitu:
    1. tujuan konsleing harus dibuat secara berbeda untuk setiap klien.
    2. Tujuan konsleing untuk setiap klien akan dapat dipadukan dengan nilai-nilai konsleor, meskipun tidak perlu identik.
    3. Tujuan konseling disusun secara bertingkat, yang dirumuskan dengan perilaku yang dapat diamati dan dicapai klien.
  1. Prosedur Konseling
Tokoh aliran psikologi behavioral John D. Krumboltz dan Carl Thoresen (Gibson dan Mitchell, 1981) menempatkan prosedur belajar dalam empat kategori, sebagai berikut:
    1. Belajar operan, adalah belajar didasarkan atas perlunya pemberian ganjaran untuk menghasilkan perubahan perilaku yang diharapkan.
    2. Belajar mencontoh, yaitu cara dalam memberikan respon baru melalui menunjukan atau mengerjakan model-model perilaku yang diinginkan sehingga dapat dilakukan oleh klien.
    3. Belajar kognitif , yaitu belajar memelihara respon yang diharapkan dan boleh mengadaptasi perilaku yang lebih baik melalui instruksi sederhana.
    4. Belajar emosi , yaitu cara yang digunakan untuk mengganti respon-respon emosional klien yang tidak dapat diterima menjadi respon emosional yang dapat diterima sesuai dengan konteks clasiccal conditioning.
  1. Peranan Konseling
Wolpe mengemukakan peran yang harus dilakukan konselor, yaitu bersikap mneerima, mencoba memahami klien dan apa yang dikemukakan tanpa menilai atau mengkritiknya.
  1. Teknik Spesifik
  1. Desensitisasi Sistematis
Desensitisasi sistematis merupakan teknik relaksasi yang digunakan untuk menghapus perilaku yang diperkuat secara negative biasanya berupa kecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan dengan perilaku yang akan dihilangkan.
  1. Terapi Impolsif
Terapi impolsif dikembangkan berdasarkan atas asumsi bahwa seseorang yang secara berulang-ulang dihadapkan pada suatu situasi penghasil kecemasan dan konsekuensi-konsekuensi yang menakutkan ternyata tidak muncul, maka kecemasan akan menghilang.
  1. Latihan Perilaku Asertif
Latihan asertif digunakan untuk melatih individu yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar.
  1. Pengkondisian Aversi
Teknik pengkondisian aversi dilakukan untuk meredakan perilaku simptomatik dengan cara menyajikan stimulus yang tidak menyenangkan (menyakitkan) sehingga perilaku yang tidak dikehendaki (smptomatik) tersebut terhambat kemunculannya.
  1. Pembentukan Perilaku Model
Perilaku model digunakan untuk : (1) membentuk perilaku baru pada klien, dan (2) memperkuat perilaku yang sudah terbentuk.
  1. Kontrak Perilaku
Kontrak perilaku didasarkan atas pandangan bahwa membantu klien untuk membentuk perilaku tertentu yang diinginkan dan memperoleh ganjaran tertentu sesuai dengan kontrak yang disepakati.
  1. Aplikasi Konseling
Konseling brhavior ini dalam berbagai eksperimen mampu mengatasi masalah-masalah klien yang mengalami berbagai hambatan perilaku seperti : pobia, cemas, gangguan seksual, penggunaaan zat adiktif, obsesei, depresi, gangguan kepribadian, serta sejumlah gangguan pada anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar